Wednesday, December 2, 2009

Grub Menu Ubuntu 9.10

Hwa.. haa... haa.... haa....

akhirnya ketemu nih cara menambah menu windows di grub "karmic koala", critanya gini, kemarin teman install si karmic, tapi belum install windows, dalam satu harddisk dengan rancangan partisi: /dev/sda1 (ntfs), /dev/sda2 (ext3) dan /dev/sda3 (swap), setelah selesai install ubuntu 9.10(karmic)
baru install windows.
grubnya hilang... tho... ck ck (itu mah biasa)
untuk balikin grub, I gunakan LiveCD KarmicK, lalu buka terminal(console)
# mkdir /media/linux
# mount /dev/sda2 /media/linux
# mount --bind /dev /media/linux/dev
# chroot /media/linux

setelah proses mounting selesai..
cara restore grub dan menambah menu windows dalam grub sekalian men-disable hidden grub, seperti ini:
# mv /boot/grub/grub.cfg /boot/grub/grub.cfg.ori (buat jaga2)
# grub-mkconfig > /boot/grub/grub.cfg (buat mendeteksi OS yg ada dlm harddisk)
# grub-install /dev/sda (buat installasi grubnya pada MBR)

# nano /etc/default/grub
isi:

# If you change this file, run 'update-grub' afterwards to update
# /boot/grub/grub.cfg.

GRUB_DEFAULT=0
# GRUB_HIDDEN_TIMEOUT=0 --> beri pagar baris ini
# GRUB_HIDDEN_TIMEOUT_QUIET=true --> beri pagar baris ini
GRUB_TIMEOUT="10"
GRUB_DISTRIBUTOR=`lsb_release -i -s 2> /dev/null || echo Debian`
GRUB_CMDLINE_LINUX_DEFAULT="quiet splash"
GRUB_CMDLINE_LINUX=""

# Uncomment to disable graphical terminal (grub-pc only)
#GRUB_TERMINAL=console

# The resolution used on graphical terminal
# note that you can use only modes which your graphic card supports via VBE
# you can see them in real GRUB with the command `vbeinfo'
#GRUB_GFXMODE=640x480

# Uncomment if you don't want GRUB to pass "root=UUID=xxx" parameter to Linux
#GRUB_DISABLE_LINUX_UUID=true

# Uncomment to disable generation of recovery mode menu entrys
#GRUB_DISABLE_LINUX_RECOVERY="true"


alhamdulillah... bisa donk!! silakan dicoba!
Baca lanjutannya ...

Friday, May 29, 2009

Konfigurasi Hostname Linux / Ubuntu

Dalam konfigurasi TCP/IP komputer memerlukan pengalamatan dalam jaringan dalam bentuk bilangan/angka-angka desimal, contohnya 192.168.0.1, untuk jaringan lokal, mungkin tidak ada masalah apabila seorang user/administrator harus menghafal semua IP Address yang ada dalam jaringan jika jumlah hostnya kurang dari 10, atau mungkin tidak terlalu capek apabila ingin terkoneksi pada host tertentu dengan mengetikkan alamat IP Address host tersebut, sebagai contoh kita ingin menguji koneksi komputer kita yang memiliki IP Address 192.168.0.1 dengan komputer ber-IP Address 192.168.0.10,

$ ping 192.168.0.10

kira-kira bagaimana jika jumlah host yang akan test lebih dari 10, mungkin lebih dari 100, atau katakanlah seluruh jumlah host yang tersedia pada subnet 192.168.0.0/24, yang sebanyak 254 host, pusing ga? capekkan...?!! ngetik 1-1 ??? apalagi di Internet???

Solusinya, kita perlu konfigurasi hostname, secara default, pada saat installasi sistem operasi Linux, diminta untuk memberi nama hostname lokal pada IP Address 127.0.0.1 atau 127.0.1.1 (di Ubuntu) dan dalam file /etc/hostname, dengan kata lain konfigurasi TCP/IP-nya belum ada hostname, pada OS Linux, semua distro dalam konfigurasi hostname berada pada file /etc/hosts.
format penulisannya adalah:


IPAddress FQDN hostname

# nano /etc/hosts

127.0.0.1 localhost
127.0.1.1 yahya
192.168.0.1 pc001.domain.net pc001
192.168.0.2 pc002.domain.net pc002
192.168.0.3 pc003.domain.net pc003
...
192.168.0.10 pc010.domain.net pc010
-->dst

# The following lines are desirable for IPv6 capable hosts
::1 ip6-localhost ip6-loopback
fe00::0 ip6-localnet
ff00::0 ip6-mcastprefix
ff02::1 ip6-allnodes
ff02::2 ip6-allrouters
ff02::3 ip6-allhosts

FQDN = Fully Qualified Domain Name

jika sudah selesai, maka nanti untuk test atau ingin akses komputer/host lain bisa menggunakan cara
$ ping pc010

meskipun cara penamaan dengan sistem hostname di atas memiliki kekurangan, yaitu setiap host/komputer harus memiliki konfigurasi yang identik/sama, karena pengenalan hostname ini hanya berlaku pada komputer itu sendiri, jadi bisa jadi dikomputer lain penamaannya berbeda, apabila ada perbedaan maka kita harus mengetahui berbedaan di tiap komputer, meskipun demikian dalam kasus tertentu cara ini bisa digunakan.

tambahan, pada ubuntu apabila pada baris 127.0.1.1 nama hostnamenya diganti, jangan lupa pada file /etc/hostname harus disamakan dengan yang baru... kenapa? coba aj sendiri...
gitu dech...
Baca lanjutannya ...

Tuesday, May 19, 2009

Shortcut di Shell Bash (Terminal/Console)

Ada beberapa shortcut (hotkeys) yang bisa kita gunakan untuk bekerja pada shell terminal/konsole Linux, khususnya shell Bash, agar supaya bisa lebih menghemat waktu dan tenaga kita, diantar tombol-tombol panas (hotkeys/shortcut) diantaranya:


Ctrl + C menghentikan proses yg sedang aktif, untuk "cancel"
Ctrl + Z menjadikan proses yg aktif menjadi proses background (pause),
gunakan perintah jobs untuk melihat daftar, lalu fg [no-daftar]
untuk mengaktifkan kembali
Ctrl + L membersihkan layar
Ctrl + D keluar/log out/exit dari shell

Ctrl + H menghapus satu huruf sebelum kursor, mirip backspace
Ctrl + R mencari perintah/proses yg sudah digunakan sebelumnya(history)
Ctrl + M mirip tombol "enter"
Ctrl + O untuk test perintah yang akan dieksekusi
Ctrl + A meletakkan kursor di awal baris, sama dengan tombol "Home"
Ctrl + E meletakkan kursor di akhir baris, sama dengan tombol "End"
Ctrl + P menampilkan perintah/proses "history" sebelumnya(=panah atas)
Ctrl + N menampilkan perintah/proses "history" sesudah (=panah bawah)
Ctrl + W menghapus satu kata sebelum kursor
Ctrl + U menghapus semua huruf sebelum kursor
Ctrl + K menghapus semua kata/huruf setelah kursor
Ctrl + Y memanggil ulang perintah yang sudah di Ctrl+U atau Ctrl+K
atau Ctrl+W, mirip "paste"
Ctrl + T menukar/membalikkan 2 kata sebelum kursor
Esc + T menukar/membalikkan 2 huruf sebelum kursor
Alt + B menggeser kursor ke 1 kata sebelum kursor
Tab melengkapi otomatis nama file/direktori/command

moga-moga bisa manfaat ya... amiin
misalkan ada yang tahu shortcut lain tolong dishare... ok

Sumber

Baca lanjutannya ...

Monday, May 18, 2009

Membuat Subnetting JarKom TCP/IP

Contoh pembagian subnetting pada protokol TCP/IP jaringan komputer (jarkom), misalkan ada pertanyaan sebagai berikut:


  • Anda diminta untuk membuat 3 buah (sub) jaringan di sebuah Instansi. IP yang tersedia antara 167.205.137.110 – 167.205.137.130. Tentukan ada berapa banyak komputer tiap sub jaringan beserta IP masing-masing!


Untuk menjawab pertanyaan di atas, perlu diperhatikan nilai
netmask yang digunakan, dari angka ketersediaan IP Address menunjukkan bahwa IP Address yang ada, yaitu 167.205.137.110 – 167.205.137.130, masuk pada Class B. Perlu diingat bahwa secara standar Class B, memiliki nilai Netmask 255.255.0.0, artinya tiap jaringan (network) yang ada memiliki jumlah host sebanyak 65.534.
Bagi yang belum tahu tabel Kelas (Class) TCP/IP dan nilai Netmask standarnya silahkan lihat disini.

artinya tidak mungkin penyelesaian masalah diatas dengan menggunakan Netmask standar, karena dalam membuat/membentuk jaringan berdasarkan dari pembagian IP Address dan Subnet, yang digunakan adalah nilai Netmask. Berarti anggaplah IP Address yang tersedia menggunakan nilai Netmask 255.255.255.0, dalam nilai biner bernilai 11111111.11111111.11111111.00000000 (24), karena IP Address yang bisa digunakan terbatas, hanya dari 167.205.137.110 – 167.205.137.130, jika dihitung hanya tersedia IP Address sebanya 21 buah.

Supaya mudah, karena yang dibutuhkan 3 sub jaringan, maka jumlah IP yang tersedia dibagi 3, 21 : 3 = 7, kasarannya tiap sub jaringan yang akan dibuat nanti harus ada 7 buah IP Address, dari sini sudah bisa ditentukan nilai sub jaringan berapa saja yang terbentuk. Ingat! yang menentukan jumlah host dalam subnetting adalah bit 0(nol) dalam nilai netmask, karena bilangan biner hanya ada dua bilangan yaitu bilangan 1 dan 0 (basis 2), kira-kira 2 pangkat berapa supaya bisa mencakup host sebanyak 7? jawabannya adalah 3, karena 23 = 8.

Dengan demikian dalam membentuk sub jaringan tadi, hanya dibutuhkan bit yang bernilai 0(nol) sebanyak 3 bit, jika ditulis menjadi 11111111.11111111.11111111.11111000(29), sehingga nilai netmasknya menjadi 255.255.255.248 tidak lagi memiliki netmask 255.255.255.0.

Perhitungan selanjutnya, untuk membentuk nilai network id (net id) yang digunakan bit 1, rumus menghitung jumlah jaringan yang terbentuk adalah 25-2 hasilnya sebanyak 30 sub jaringan. Sub jaringan yang bisa digunakan mulai dari 167.205.137.8, 167.205.137.16, ... (kelipatan 8) hingga sub jaringan terakhir adalah 167.205.137.240.

Dari sub jaringan yang terbentuk tadi yang dibutuhkan adalah sub jaringan yang memiliki net id:
  • 167.205.137.104
  • 167.205.137.112
  • 167.205.137.120
  • 167.205.137.128

jadi jumlah host pada tiap sub jaringan yang ada adalah 23-2 = 6.
Network Id: 167.205.137.104/29
IP HostMin: 167.205.137.105
IP HostMax: 167.205.137.110
Broadcast : 167.205.137.111

Network Id: 167.205.137.112/29
IP HostMin: 167.205.137.113
IP HostMax: 167.205.137.118
Broadcast : 167.205.137.119

Network Id: 167.205.137.120/29
IP HostMin: 167.205.137.121
IP HostMax: 167.205.137.126
Broadcast : 167.205.137.127

Network Id: 167.205.137.128/29
IP HostMin: 167.205.137.129
IP HostMax: 167.205.137.134
Broadcast : 167.205.137.135

dengan demikian ada IP Address yang tidak bisa digunakan untuk IP sebuah host, yaitu:
  1. 167.205.137.111, digunakan untuk nilai Broadcast
  2. 167.205.137.112, digunakan untuk nilai network id
  3. 167.205.137.119, digunakan untuk nilai Broadcast
  4. 167.205.137.120, digunakan untuk nilai network id
  5. 167.205.137.127, digunakan untuk nilai Broadcast
  6. 167.205.137.128, digunakan untuk nilai network id

Sesuai dengan perhitungan pada subnetting di atas, maka jumlah jaringan yang dibutuhkan tidak bisa seutuhnya sebanyak 3 sub jaringan, dilihat dari hasil tadi, subnet yang benar-benar bisa dioptimalkan adalah: 167.205.137.112 dan 167.205.137.120, karena pada kedua subnet ini saja yang total hostnya sebanyak 6 host. sisanya IP Address 167.205.137.110 masuk subnet 167.205.137.104, dan IP Address 167.205.137.129 dan 167.205.137.130 masuk dalam subnet 167.205.137.128.

NB: Apabila ada kesalahan mohon dibetulkan, mudah-mudahan bisa membantu. :D :D :D
Baca lanjutannya ...

Monday, May 11, 2009

Konfigurasi TCP/IP di Linux

Hari selasa tanggal dua belas mei tahun dua ribu sembilan jam lima lebih enam belas pagi...

Diberitakan bahwa cara-cara konfigurasi protokol TCP/IP pada sistem operasi Linux secara manual pada tampilan mode teks tersebut dalam berita ini, sesuai dengan jenis distribusi yang digunakan:


Pada distribusi Linux Debian, Ubuntu, dkk
- Buka aplikasi terminal, klik menu "Application --> Accessories --> Terminal" atau pindah ke tampilan konsol dengan menekan tombol "Ctrl+Alt+F1" (tanpa tanda +), login hingga mencul tanda shell $.
- Jalankan perintah, $ sudo vim /etc/network/interfaces, buatlah isinya seperti contoh dibawah ini, sebelum mengubah isi silahkan tekan tombol "insert" 1 kali, pastikan pada layar terminal pojok kiri bawah terdapat informasi "--INSERT--",contoh isi:

auto lo
iface lo inet loopback

auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.0.100
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.0.1


- Simpan! tekan dulu tombol "esc", lalu ketikkan :wq
- Aktifkan ulang layanan (service) jaringan(networking)nya, jalankan perintah
$ sudo /etc/init.d/networking restart
- Cek hasil perubahan dengan perintah $ ifconfig , pastikan pada baris eth0 mucul informasi inet addr:192.168.0.100 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0

Pada distribusi RedHat, Fedora, Mandriva, dkk
- Buka aplikasi terminal, klik menu "Application --> Accessories --> Terminal" atau pindah ke tampilan konsol dengan menekan tombol "Ctrl+Alt+F1" (tanpa tanda +), login sebagai root, hingga muncul tanda prompt shell #
- Jalankan perintah,
# vim /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
nama file sesuaikan dengan nama kartu jaringan yang dikenali distribusi yang digunakan. Buatlah isinya seperti contoh dibawah ini, sebelum mengubah isi silahkan tekan tombol "insert" 1 kali, pastikan pada layar terminal pojok kiri bawah terdapat informasi "--INSERT--",contoh isi:

DEVICE=eth0
ONBOOT=yes
BOOTPROTO=static
IPADDRESS=192.168.0.100
NETMASK=255.255.255.0
NETWORK=192.168.0.0
BROADCAST=192.168.0.255
GATEWAY=192.168.0.1


- Simpan! tekan dulu tombol "esc", lalu ketikkan :wq
- Aktifkan ulang layanan (service) jaringan(networking)nya, jalankan perintah
# /etc/init.d/network restart
atau
# service network restart

Pada distribusi SuSE, OpenSuSE, dkk
- Buka aplikasi terminal, klik menu "Application --> Accessories --> Terminal" atau pindah ke tampilan konsol dengan menekan tombol "Ctrl+Alt+F1" (tanpa tanda +), login sebagai root, hingga muncul tanda prompt shell #

- Pada SuSE, jalankan perintah,
# vim /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth00:30:84:9e:2f:7f
nama file sesuaikan dengan nomor alamat kartu jaringan (MAC Address) yang ada.

sedangkan pada OpenSuSE, jalankan perintah
# vim /etc/network/ifcfg-eth0
nama file sesuaikan dengan nama kartu jaringan yang dikenali distribusi yang digunakan. Buatlah isinya seperti contoh dibawah ini, sebelum mengubah isi silahkan tekan tombol "insert" 1 kali, pastikan pada layar terminal pojok kiri bawah terdapat informasi "--INSERT--",contoh isi file kurang lebih seperti berikut:

device='eth0'
on=yes
bootproto='static'
address='192.168.0.100'
netmask='255.255.255.0'
network='192.168.0.0'
broadcast='192.168.0.255'


- Simpan! tekan dulu tombol "esc", lalu ketikkan :wq
- Aktifkan ulang layanan (service) jaringan(networking)nya, jalankan perintah
# /etc/init.d/network restart,

demikian pemberitahuan ini, semoga bisa dipahami dan dimengerti, apabila ada kurang atau ada kesalahan mohon segera dikonfirmasikan secepatnya, terima kasih.

NB:

  • perintah/tool text editor "vim" bisa diganti dengan teks editor lain seperti, nano, pico, atau yang menggunakan tampilan grafis semisal gedit, cream tentunya kalau belum ada diinstall dulu
    $ sudo apt-get install cream nano

  • Pilihan menu-menu diatas menggunakan environment desktop Gnome, yang menggunakan KDE kemungkinan beda

  • Baca lanjutannya ...

    Sunday, May 10, 2009

    Triks n Tips : Installasi Billing CclFox

    Mas 33...

    a Requirement di Server maupun Client:
    $ sudo apt-get install sqlite3 libsqlite3-dev libfox-1.6-0 libglib2.0-dev libssl-dev

    Edit /etc/ld.so.conf :
    $ gksudo gedit /etc/ld.so.conf, tambahkan dalam file ini 2 baris berikut
    /usr/lib
    /usr/local/lib


    lalu jalankan, $ sudo ldconfig

    CCL Server:
    - cclfox_0.7.1-2_i386.deb
    - libccls_0.7.1-2_i386.deb
    instalasi :
    $ sudo dpkg -i cclfox_0.7.1-2_i386.deb libccls_0.7.1-2_i386.deb

    buat direktori/folder:
    $ mkdir /home/server/.cclfox

    download file cert.pem dan CA.pem, salin pada folder .cclcfox
    $ cp CA.pem /home/server/.cclfox
    $ cp cert.pem /home/server/.cclfox

    buat startup, di menu System --> Preferences --> Control Center --> Session, Add
    command = cclfox


    CCL Client:
    - libcclc_0.7.1-2_i386.deb
    - cclcfox_0.7.1-2_i386.deb
    instalasi :
    $ sudo dpkg -i libcclc_0.7.1-2_i386.deb cclcfox_0.7.1-2_i386.deb

    buat direktori/folder:
    $ mkdir /home/client/.cclcfox

    download file cert.pem dan CA.pem, salin pada folder .cclcfox
    $ cp CA.pem /home/client/.cclcfox
    $ cp cert.pem /home/client/.cclcfox

    buat startup, di menu System --> Preferences --> Control Center --> Session, Add
    command = cclcfox -host ipserver -name client10

    Baca lanjutannya ...

    Triks n Tips : Instalasi Billing Explorer

    Buat mr. 33...


    • Install Linux Ubuntu 8.04 atau LinuxMint 5

    • Setting jaringan, dari menu System --> Administration --> Networking, jangan lupa di "Unlock" dulu.

    • Setting repository, dari menu System --> Administration --> Synaptic Package Manager, pada menubar Settings --> Repositories, klik tab "Third-Party Software" --> Add, masukkan baris deb http://repo.ugm.ac.id/ubuntu/ hardy main restricted universe multiverse
      jangan lupa pada tab "Ubuntu Software" dikosongkan dulu lalu diReload

    • install paket WINE

    • install software billing dengan wine, browse/explore cd software billing, cari file SETUP.EXE, klik kanan, "Open With" --> "Open With other application...", pilih "Use a custom command" isi dengan "wine" --> "Open", tgg sampai selesai, (kalau gagal perhatikan errornya n cari solusinya)


    • buat startup aplikasinya, di menu System --> Preferences --> Control Center --> Session isi command "/home/net100/.wine/drive_c/Program\ Files/Client008/client008.exe", masukkan tanpa tanda petik!


    dicoba... ^V^

    Baca lanjutannya ...

    Saturday, May 9, 2009

    Linux Multimedia: Video

    Ada yang kesulitan nonton film di Linux..?????

    install aj Smplayer, insya Alloh langsung jreng.... mo CD, DVD it's OK . :)
    format video .dat, .avi, .mpg, .wmv, .3gp, .rm, .rmvb, .dll -- bisaa! (kecuali yg g bisa lho... btw, I blm nemuin format yg blm bisa dikenali smplayer tuh)
    di Ubuntu nih cara install-nya

    # apt-get install smplayer
    catatan: sekedar mengingatkan, jangan lupa, repo-nya diaktifkan dulu,

    misalkan setelah installasi, belum bisa nonto dari CD/DVD, silahkan dikonfigurasi dahulu smplayernya, perhatikan pada toolbar ada icons bergambar "obeng", atau dari menubar--Options--Preferences, pada "Drives" pilih device CD/DVD Rom yang kamu miliki, oc!






    semoga bisa membantu... ^v^ Baca lanjutannya ...

    Monday, April 20, 2009

    Membuat user di Ubuntu 8.04 dan Hak Akses Linux

    Sebuah sistem operasi akan selalu memerlukan seorang user, yang utama adalah user administrator, di sistem operasi Linux user ini memiliki nama/account "root", jadi ketika seorang administrator ingin login kedalam sistem harus menggunakan user ini, semua pengaturan sistem hanya bisa dilakukan seorang administrator misalnya mengatur hak akses, membuat atau menghapus seorang user, instalasi program ke dalam sistem inti, dan lain-lain. Berbeda dengan user "pengguna" dimana lebih dikenal dengan istilah "User Desktop", dimana user pengguna merupakan seorang client di sebuah sistem operasi, yang hanya bisa memanfaatkan sistem yang ada, user pengguna hanya memiliki otoritas pada semua hal (data) yang menjadi miliknya.

    Misalkan ada user pengguna dengan nama "abdullah", dalam sistem operasi khususnya linux, user "abdullah" ini memiliki "home direktori" (istilah untuk direktori kerja utama user pengguna) di dalam direktori /home/abdullah, jadi ketika user ini login, baik di GUI(Desktop) maupun TUI (terminal/console) secara default-nya di sudah masuk kedalam direktori /home/abdullah, jadi apabila user ini menyimpan file, download file dari internet, hanya bisa disimpan di dalam direktori "rumah" nya sendiri, tidak bisa menyimpan dalam "home direktori" user lain.

    Ini semua ditujukan untuk menjaga keamanan data dan privasi seorang user, dan yang bisa mengubah semua hak akses antar user adalah administrator sistem yaitu "root". Pada distro (varian linux) Ubuntu, account user administrator "root" tidak bisa digunakan login secara langsung, baik di Terminal/Console maupun login di Grafis Desktop, jadi jika ingin melakukan administrasi sistem harus menggunakan perintah "sudo", perintah/tool "sudo" sebagai aplikasi/intruksi perwakilan dari "super user".
    Kemudian bagaimana cara membuat sebuah account baru di sistem operasi linux, saya contohkan menggunakan distro Ubuntu 8.04 dikenal dengan kode "Hardy Heron". Dibawah ini cara-cara membuat user dan group di Linux dan sedikit contoh modifikasi hak akses pada sebuah file atau direktori:

    1. Langkah-langkah membuat sebuah account (user) baru di Linux Ubuntu 8.04:
      1. Dari GUI/Desktop
        • klik pada menu “System” → “Administration” → “Users and Groups”, akan muncul box “Users Setting”.
        • klik tombol “Unlock”, supaya bisa membuat/menambah/edit account user (masuk sebagai administrator), lalu masukkan password administrator/user admin.
        • untuk menambah user, klik tombol “+ Add User”, akan muncul dialog box “New user account”, pada “Basic Setting”, isi “Username” dengan nama user baru yang akan dibuat, isi “Real name” dengan nama asli user baru tersebut, pada baris “Profile”, tentukan privilege user baru tersebut apakah sebagai “Administrator”, atau sebagai “Desktop User” atau mungkin user yang “Unprivileged”, dengan klik tanda “drop down”.
          Pada “Contack Information”, boleh diisi atau tidak diisi, sebab ini hanya sekedar informasi tambahan lain tentang user baru tersebut.
          Pada “Password”, tentukan password yang akan digunakan user baru ini pada baris “User password” ulangi pada baris “Confirmation”, biasanya panjang password minimal sebanyak 6 karakter.


      2. Dari TUI/CLI/terminal,
        • buka aplikasi terminal, klik menu “Application” → “Accessories” → “Terminal”,
        • masuk sebagai root (admin), dengan perintah;
          $ sudo su
          password : ******* , (isi dengan password administrator)


        • untuk menambah/membuat user baru, jalankan!
          # adduser abdullah → nanti akan muncul informasi sebagai berikut:
          isi sesuaikan dengan nama/info user baru yang akan dibuat.



    2. Membuat group di linux ada dua cara, lewat TUI/CLI atau GUI

      • melalui TUI/CLI/terminal, jalankan perintah:
        $sudo groupadd namagroupbaru
        atau
        $sudo su
        password: ********
        #groupadd namagroupbaru

      • melalui GUI, langkah 1 dan langkah 2 sama dengan langkah membuat user diatas, kemudian klik tombol “Manage Groups”, mucul kotak dialag “Group Setting”,untuk membuat/menambah group baru, klik tombol “+ Add Group”,isikan baris “Group name” dengan nama group baru yang akan dibuat, pada baris “Group ID” untuk menentukan nomor identitas group tersebut.

    3. Hak akses dilinux ada 3 macam
      • read, disimbolokan dengan huruf r dan memiliki nilai 4, yaitu hak untuk membaca, dalam hal ini jika digunakan pada direktori hak “read” untuk melihat isi direktori, sedangkan jika pada file, untuk membaca isi file tersebut.

      • write, disimbolokan dengan huruf w dan memiliki nilai 2, yaitu hak untuk menulis, pada file hak ini berguna apakah file tersebut bisa diedit atau tidak, sedangkan pada direktori/folder hak ini digunakan apakah didalam direktori tersebut bisa dibuat file/direktori baru, apakah file/direktory didalam direktori tersebut bisa bisa direname/dihapus, dll.

      • execute, disimbolokan dengan huruf x dan memiliki nilai 1, hak yang digunakan untuk eksekusi, pada kasusnya ketika diberikan pada file (khususnya file aplikasi/program) apakah file program/aplikasi tersebut bisa dijalankan atau tidak, sedangkan pada direktory, apakah direktori tersebut bisa dimasuki atau tidak


    4. Diketahui:
      -rwxr-xr-x 1 root bin 69657 Jan 25 16:48 ui-lib.pl
      lrwxrwxrwx 1 root root 10 Apr 1 20:38 mail -> spool/mail
      drwx------ 2 root root 4096 Apr 7 06:39 net-snmp
      keterangan:
      pada 3 baris diatas ada 3 jenis data yang tampak,
      1. Sebuah file ui-lib.pl (ciri: ada tanda - didepan baris), yang dimiliki oleh user root dan group bin, dengan hak akses untuk pemilik memiliki hak baca, tulis dan eksekusi, sedangkan untuk group dan other hanya memiliki hak baca dan eksekusi,

      2. sebuah file symbolic link (ciri: ada tanda huruf l didepan baris) dengan nama mail yang dimiliki oleh user dan group root, dengan hak akses penuh(rwx) untuk semua jenis user,

      3. sebuah direktori dengan nama net-snmp (ciri: ada tanda huruf d didepan baris) dimiliki oleh user dan group root dengan hak akses untuk user memiliki hak penuh(rwx) sedangkan untuk group dan other tidak bisa apa-apa(tidak memiliki hak apa-apa).


    5. Diketahui:
      -rwx------ 1 root root 26824 Jan 21 01:28 siapa

      1. cara menjadikan file "siapa" memiliki hak akses untuk user "pemilik" hanya bisa tulis dan eksekusi dengan cara symbolic
        # chmod u-r siapa,
        group bisa baca dan eksekusi
        # chmo g+rx siapa.
        cara kedua dengan cara numeric;
        # chmod 655 siapa, hasil akan berubah menjadi:
        --wxr-xr-x 1 root root 26824 Jan 21 01:28 siapa,
        misalkan jika hak aksesnya dijadikan untuk user pemilik "pemilik" bisa baca, tulis dan eksekusi, untuk group bisa baca dan tulis, sedangkan untuk other (orang lain) tidak memiliki hak sama sekali atas file "siapa", perintahnya adalah:
        # chmod u+r siapa, dan # chmod o-rx siapa, jika digabung # chmod u+r,o-rx siapa, hasilnya:
        -rwxr-x--- 1 root root 26824 Jan 21 01:28 siapa, atau menggunakan perintah # chmod 750 siapa

      2. mengganti pemilik file "siapa" dari root menjadi milik admin
        # chown admin siapa

      3. karena file siapa sudah menjadi miliknya group root, jadi tidak perlu diubah lagi. Seandainya mau diubah gunakan cara :
        # chgrp root siapa


    Baca lanjutannya ...

    Saturday, April 18, 2009

    IP Address #1

    Dalam jaringan komputer, ada pengaturan alamat yang harus dilakukan. pengaturan alamat ini dikenal dengan IP Address, ip address adalah sederatan nomor unik yang digunakan dalam indentifikasi (pengalamatan/pengenal) sebuah host/node dalam komunikasi jaringan komputer, saat ini IP Address ada dua versi yang telah digunakan yaitu versi 4 (ipv4) dan versi 6(ipv6).
    Pada versi ipv4 ada 32 bit biner yang dibagi menjadi 4 bagian, masing-masing bagian ada 8 bit biner, 4 bagian ini disebut segmen(oktet/byte), yang dipisahkan dengan sebuah titik, ipv4 dinotasikan dalam berbentuk "dotted decimal", contoh ipv4: 192.168.2.100, sedangkan ipv4 memiliki jumlah biner sebanyak 128 bit, yang dibagi menjadi 8 segmen, masing-masing segmen terdiri dari 16 bit, dinotasikan dalam bentuk bilangan "dotted hexadecimal", contoh ipv6: 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

    untuk mempermudah penggunaan ipv4, ipv4 dibagi menjadi 5 kelas, dari 5 kelas ini hanya 3 kelas yang digunakan dalam jaringan internet secara umum, yang dikenal dengan istilah "ip public", masing-masing kelas memiliki ketentuan standar yang menjadi acuan dasar pembentukan jaringan, lihat tabel dibawah ini!

    dari kelas-kelas pada ipv4, ada 3 jenis alamat, yaitu:


    1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one, digunakan pada alamat kelas A, B dan C.

    2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone, digunakan pada alamat kelas A, B dan C.

    3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many, digunakan pada alamat kelas D dan E.


    Jenis-jenis alamat unicast

    Jika ada sebuah intranet yang tidak terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).

    Alamat publik
    alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.

    Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet.

    Alamat ilegal

    Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.

    Alamat Privat

    Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.

    Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran bahwa bagi banyaknya organisasi, banyaknya host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke internet.

    Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.

    Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
    10.0.0.0/8
    172.16.0.0/12
    192.168.0.0/16

    Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
    169.254.0.0/16

    Baca lanjutannya ...

    Friday, April 10, 2009

    Linux Multimedia: Audio

    yuhuu...
    mas, kalo mo muter musik di linux piye?
    mas, kalau mau dengerin mp3 di linux gimana?
    mas..., mas..., mas,...
    pertanyaan-pertanyaan diatas sering muncul bagi yang baru menggunakan linux sebagai sistem operasi di PC atau di laptop, masalah pertama ketika user itu harus menggunakan linux karena takut kena rasia microsoft, atau mungkin sudah ada yang bosen ngatasi virus di windows, dan mungkin juga sudah capek ternak virus,... (makanya gunakan linux/unix dong, biar g capek).
    solusi diatas bisa dicari diinternet, banyak banget yang kasih cara, itu tergantung dengan aplikasi audio player yang digunakan, diantara aplikasi-aplikasi audio player di linux, ada yang tidak langsung mendukung format audio mp3 dan ada juga yang langsung mendukung, kadang juga aplikasi-aplikasi tersebut juga digunakan untuk memutar video, contoh aplikasi yang tidak langsung mendukung audio format mp3 (yang include langsung didistro, tergandung distro apa yang digunakan):


    • totem
    • mplayer
    • rhythmbox

    hampir dipastikan semua distro tidak langsung bisa mendengarkan musik dengan aplikasi2 diatas, kecuali pada distro LinuxMint dan Mandriva (itu yg aku tahu lho), artinya dukungan format audio mp3 tergantung distro yang digunakan, jadi kalau bisa memutar musik dg format mp3 harus instalasi software/library codec mp3, caranya silahkan dicari sendiri,!!! he..he..he.. (trus, klo gitu ngapain nulis2 nih?)
    tenang bro, sabar dulu...,
    kan tadi dah aku bilang, hampir semua distro tidak langsung bisa mendengarkan musik dengan aplikasi2 diatas, kecuali pada distro LinuxMint dan Mandriva (itu yg aku tahu lho), silahkan install!! atau yang sudah terlanjur menggunakan distro yang belum support mp3, banyak solusinya, diantaranya:

    ada yang sudah coba cukup install satu file gstreamer0.10-fluendo-mp3_0.10.7.debian-1_i386.deb, di ubuntu 8.10 (intrepid ibex), langsung manjur, itu saran mas SusilHarjo.web.id.

    karena tidak ada internet dirumah dan tidak punya DVD Rom, harus download di internet satu-satu:
    gstreamer0.10-ffmpeg
    gstreamer0.10-gl
    gstreamer0.10-plugins-base
    gstreamer0.10-plugins-good
    gstreamer0.10-plugins-bad
    gstreamer0.10-plugins-bad-multiverse
    gstreamer0.10-plugins-ugly
    gstreamer0.10-plugins-ugly-multiverse

    Sebelumnya, anda harus mendownload dan menginstall paket berikut :
    liba52-0.7.4_0.7.4-1_i386
    libdvdread3_0.9.4-5.1_i386
    libfaac0_1.24clean-0ubuntu4_i386
    libfaad2-0_2.0.0+cvs20040908+mp4v2+bmp-0ubuntu3_i386
    libgsm1_1.0.10-13_i386
    libid3tag0_0.15.1b-8_i386
    liblame0_3.96.1-1_i386
    libmad0_0.15.1b-2.1_i386
    libmms0_0.2-0ubuntu1_i386
    libmp4v2-0_2.0.0+cvs20040908+mp4v2+bmp-0ubuntu3_i386
    libmpcdec3_1.2.2-1_i386
    libmpeg2-4_0.4.0b-4ubuntu1_i386
    libsidplay1_1.36.59-4_i386
    libswfdec0.3_0.3.6-0ubuntu2_i386
    libwavpack0_4.32-2ubuntu2_i386
    libxvidcore4_2%3a1.1.0-final-0ubuntu1_i386

    Anda bisa mendapatkannya melalui http://packages.ubuntu.com dan mengetikkan paket yang anda cari di bagian Search. Jangan lupa untuk memilih sesuai pilihan distribution yang diguanakan. letakkan dalam satu direktori dan anda bisa install semua paket dengan perintah sudo dpkg -i *.deb, itu cara mas irfanr yang menggunakan ubuntu 6.06(dapper)

    saran saya, bagi yang menggunakan distro linux ubuntu, paling tidak punya DVD Rom dan paket repository DVD yang sesuai, download gratis kok? atau kalau mau beli banyak diinternet, pesan kesaya juga bisa.. :)), cara penggunaannya silahkan dibaca disini.
    tapi biasanya, saya lebih suka installasi software amarok
    # apt-get install amarok
    sebab biasanya langsung bisa dengerin mp3. Baca lanjutannya ...

    Thursday, February 12, 2009

    Akses IndosatM2 dengan WVDIAL dan Gnome-PPP

    cara ini menggunakan cara mode teks, dengan menggunakan aplikasi wvdial, hampir semua modem deteksi dan konfigurasinya menggunakan wvdial jika menggunakan interface console/terminal, beda apabila menggunakan interface GUI/Desktop kita bisa menggunakan gnome-ppp atau kppp...
    silahkan dicoba...!!!!


    • pake WVDIAL, install dulu wvdialnya kalau belum ada
      # apt-get install wvdial
      buat/edit file /etc/wvdial.conf, berisi
      [Dialer Defaults]
      Init1 = ATZ
      Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2
      Init3 = AT+CGDCONT=1,"IP","indosatm2"
      Modem = /dev/ttyUSB0
      Baud = 3600000
      Area Code =
      Phone = *99#
      Username = namauser
      Password = password
      Ask Password = 0
      Dial Command = ATDT
      Stupid Mode = 1
      Compuserve = 0
      Force Address =
      Idle Seconds = 0
      DialMessage1 =
      DialMessage2 =
      ISDN = 0
      Auto DNS = 1

      --> konek dengan cara
      # wvdial
      --> WvDial: Internet dialer version 1.60
      --> Cannot get information for serial port.
      --> Initializing modem.
      --> Sending: ATZ
      ATZ
      OK
      --> Sending: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2
      ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2
      OK
      --> Sending: AT+CGDCONT=1,"IP","indosatm2"
      AT+CGDCONT=1,"IP","indosatm2"
      OK
      --> Modem initialized.
      --> Sending: ATDT*99#
      --> Waiting for carrier.
      ATDT*99#
      CONNECT
      --> Carrier detected. Starting PPP immediately.
      --> Starting pppd at Wed Feb 11 19:28:51 2009
      --> Pid of pppd: 19991
      --> pppd: [18][08]+[08]
      --> Using interface ppp0
      --> pppd: [18][08]+[08]
      --> pppd: [18][08]+[08]
      --> pppd: [18][08]+[08]
      --> pppd: [18][08]+[08]
      --> pppd: [18][08]+[08]
      --> pppd: [18][08]+[08]
      --> pppd: [18][08]+[08]
      --> local IP address 114.58.77.150
      --> pppd: [18][08]+[08]
      --> remote IP address 10.64.64.64
      --> pppd: [18][08]+[08]
      --> primary DNS address 10.11.12.13
      --> pppd: [18][08]+[08]
      --> secondary DNS address 10.11.12.14
      --> pppd: [18][08]+[08]

      cara disconect-nya dengan tombol control+C (^C)


    • Menggunakan Gnome-PPP

      1. Installasi,
        # apt-get install gnome-ppp

      2. Klik menu Application --> Internet --> Gnome PPP

        ==> Isikan "Username" dan "Password" dengan yang Anda miliki.

      3. Klik Setup
        * Untuk deteksi modem yang terpasang, klik tombol "Detect"


      4. Klik Init Strings..

      5. Koneksi Internet

        Klik "Connect" kalau berhasil akan muncul kotak:


    Baca lanjutannya ...

    Akses Indosat M2 dengan KPPP

    Setelah setting modemnya di ubuntu intrepid ibex (8.10), selain koneksi dengan menggunakan wvdial melalui command-line (console), bisa juga menggunakan aplikasi GUI seperti kppp dan gnome-ppp,

    1. Pertama menggunakan KPPP


      1. Istalasi
        # apt-get install kppp

      2. Klik menu Application --> Internet --> KPPP, menampilkan aplikasi kppp,

      3. Klik tombol Configure...,

      4. Buat Account dengan klik tombol New.. klik Manual Setup, isikan pada "Connection name:" "indosatm2"
        pada "Phone number:" klik Add.. isikan nomor telpon indosatm2 "*99#"

      5. Setting modem, klik tab Modems kemudian klim "New.. sehingga berisi seperti gambar ini: kemudian pada tab Modem klik "Modem Commands.." pada baris "Initialization string 1" bisa diisi "ATZ +CGDCONT=1,"ip","indosatm2"" atau "AT+CGDCONT=1,"ip","indosatm2"" kemudian klik "OK"

      6. Kemudian konek ke IndosatM2,
        Sesuaikan "Login ID" dan "Password" dengan yang Anda miliki.
        Kalau sudah berhasil tersambung, akan muncul "billing box",

    Baca lanjutannya ...

    Wednesday, February 11, 2009

    Setting Indosatm2 pada HUAWEI E220 (Vodafone) di UBuntu/LinuxMint

    Critanya gini... kemarin, tgl 10Feb09 ada yang minta tlg, cara koneksi ke indosatm2 menggunakan modem usb HUAWEI-E220 keluaran Vodafone, diUbuntu Ibex(8.10), meskipun pas dipasang di PC, device usbnya sudah dikenali oleh Ibex, tapi kalau di konfigurasi dengan cara yang ada pada situs indosatnya.. ga konek-konek.. ah bingung nih...
    trus, karena dulu waktu pake Wimode bisa kenapa pake HUAWEI-E220 keluaran Vodafone kok ga bisa y??? nah akal trus mikiirrrrrrrrrrrrrrrr... eh setelah coba2 alhamdulillah bisaaa' percaya ga?? uh senangnya..

    caranya sih, ga jauh beda di situs indosatnya.. tapi ada sedikit modifikasi dan tambahan yang perlu dilakukan ...


    1. Download packet ini usb_modeswitch-0.9.4.tar.bz2

    2. extrack file hasil download,
      $ tar jxvf usb_modeswitch-0.9.4.tar.bz2
      nanti menghasilkan direktori/folder usb_modeswitch-0.9.4

    3. copy file usb_modeswitch dan usb_modeswitch.conf, jangan lupa jadi root dulu!
      $ sudo su
      password: xxxxxxx
      # cp usb_modeswitch-0.9.4/usb_modeswitch /usr/sbin
      # cp usb_modeswitch-0.9.4/usb_modeswitch.conf /etc

    4. buat file di /etc/udev/rules.d/ dg nama "15-huawei-e220.rules",
      # vim /etc/udev/rules.d/15-huawei-e220.rules, dengan isi

      #--------------------------------------------------
      ACTION!="add", GOTO="HUAWEI_End"

      # Is this the ZeroCD device?
      SUBSYSTEM=="usb", SYSFS{idProduct}=="1003",
      SYSFS{idVendor}=="12d1", GOTO="HUAWEI_ZeroCD"

      # Is this the actual modem?
      SUBSYSTEM=="usb", SYSFS{idProduct}=="0002",
      SYSFS{idVendor}=="12d1", GOTO="HUAWEI_Modem"

      LABEL="HUAWEI_ZeroCD"
      # This is the ZeroCD part of the card, remove
      # the usb_storage kernel module so
      # it does not get treated like a storage device
      #RUN+="/sbin/rmmod usb_storage"
      RUN+="/usr/sbin/usb_modeswitch -d 1 -v 0x12d1 -p 0x1003 -V 0x12d1 -P 0x0002"

      LABEL="ZTE_Modem"
      # This is the Modem part of the card, let's
      # load usbserial with the correct vendor
      # and product ID's so we get our usb serial devices
      RUN+="/sbin/modprobe usbserial vendor=0x12d1 product=0x0002",
      # Make users belonging to the dialout group
      # able to use the usb serial devices.
      MODE="660", GROUP="dialout"

      LABEL="HUAWEI_End"
      #-------------------- eof ---------------

    5. edit file /etc/usb_modeswitch.conf,
      # vim /etc/usb_modeswitch.conf, cari baris :

      ########################################################
      # Huawei E220 (aka "Vodafone EasyBox II", aka "T-Mobile wnw Box Micro")
      # Huawei E270
      # Huawei E870
      #
      # Two options: 1. removal of "usb-storage" 2. the special control
      # message found by Miroslav Bobovsky
      #
      # Contributor: Hans Kurent, Denis Sutter

      ;DefaultVendor= 0x12d1; <--- hapus tanda ; yg ada didepan baris ini
      ;DefaultProduct= 0x1003 <--- hapus tanda ; yg ada didepan baris ini

      # choose one of these:
      ;DetachStorageOnly=1
      ;HuaweiMode=1 <--- hapus tanda ; yg ada didepan baris ini
      (catatan: jangan lupa pastikan hanya 3 baris ini yang akan kita aktifkan!! tanpa tanda ; atau #)


    nah kalau sudah.. untuk koneksinya bisa pakai wvdial atau kppp atau gnome-ppp
    Tapi apabila belum bisa, silahkan siKom di reboot dulu
    Baca lanjutannya ...

    Sunday, January 25, 2009

    Buat Server Repo Ubuntu 8.10

    lalu, ketika repo lokal sudah terpasang (menggunakan dvd repository ubuntu 8.10), sudah bisa digunakan untuk instalasi paket-paket extra ubuntu, kemudian kita bisa menjadikannya atau membuat repository untuk jaringan lokal, bagi yang lupa cara konfigurasi dvd repositori sebagai sumber paket silakan lihat lagi cara konfigurasi repositori lokal, bagi yang masih ingat dan sudah selesai!


    1. Install apache2, sebagai web servernya,
      # apt-get install apache2




    Baca lanjutannya ...

    Sunday, January 18, 2009

    Konfigurasi DVD Repository Ubuntu 8.10

    Setelah instalasi yang perlu kita perhatikan dulu adalah konfigurasi sistem repositorinya, supaya nanti kalau ingin installasi aplikasi-aplikasi tambahan gak perlu pusing lagi.
    ada banya cara konfigurasi dan membuat repositori di Linux, atau tetap menggunakan daftar repository standar yang ada, hampir semua distro saat ini memiliki sistem repository sendiri-sendirim, tentunya cara konfigurasinya tiap distro akan berbeda,
    Nah... sekarang ni, yang mau akang sampaikan bagaimana konfigurasi repository pada distro ubuntu dkk
    Ada 2 jalan konfigurasi repository

    1. dari GUI (Desktop), klik menu System->Administration->Software Sources klik pada tab "Third-Party Software", disudut kanan bawah, klik tombol "Add CD-ROM"
      atau klik menu System->Administration->Synaptic Package Manager, pada "menu bar" klik "Settings"-->"Repositories",klik pada tab "Third-Party Software", disudut kanan bawah, klik tombol "Add CD-ROM", ulang sebanyak repo yang kamu punya! (catatan: ini yang menggunakan ubuntu 8.04(hardy heron))

    2. dari TUI (Console/Terminal), jangan lupa login dulu sebagai super user

    Ada beberapa jenis sumber repository ubuntu:
    1. Repository default-nya, merujuk langsung ke http://archive.ubuntu.com/ubuntu/, bisa diganti keserver lokal, dalam negeri, seperti http://repo.ugm.ac.id/ubuntu, kalau manual edit pada file /etc/apt/sources.list
    2. DVD Repository, yang disediakan pihak distro, bisa didownload gratis, cari sendiri ya!! atau kalau mau bantu teman2 yang menyediakan layanan jual-beli CD/DVD, silahkan beli dari mereka, amal dikitlah...


    Bagi yg memiliki DVD Repository, untuk menjadikan DVD sebagai sumber rujukan installasi, jalankan di terminal:
    # apt-cdrom add
    --> ulang perintah diatas sebanyak jumlah DVD yang akan dijadikan sumber repositori.
    jika semua DVD sudah selesai, jalankan:
    # apt-get update
    --> perintah ini untuk meng-update index paket2 yg ada, sama juga apabila kita menggunakan repositori bawaan disto, jadi setelah installasi kemudian konfigurasi koneksi internetnya, jalankan perintah ini supaya sistem bisa mengenali rujukan repositorinya.

    Bagi yang download file iso repositori, bisa dengan beberapa cara menjadikannya sebagai daftar repository, anggaplah letak file2 iso ubuntu 8.10 berada dlm direktory /home/user:
      Mounting DVD ISO
    • Buat direktori:
      #mkdir -p /media/repo/{1,2,3,4,5,6}
    • Buat Script:
      #vim /bin/repo
      isi:
      mount -o loop /home/user/ubuntu-8.10-repository-i386-1_contrib.iso /media/repo/1/
      mount -o loop /home/user/ubuntu-8.10-repository-i386-2_contrib.iso /media/repo/2/
      mount -o loop /home/user/ubuntu-8.10-repository-i386-3_contrib.iso /media/repo/3/
      mount -o loop /home/user/ubuntu-8.10-repository-i386-4_contrib.iso /media/repo/4/
      mount -o loop /home/user/ubuntu-8.10-repository-i386-5_contrib.iso /media/repo/5/
      mount -o loop /home/user/ubuntu-8.10-repository-i386-6_contrib.iso /media/repo/6/
      # chmod +x /bin/repo
      lalu jalankan!
      # repo
    • Setting apt sources:
      # vim /etc/apt/sources.list
      isi:
      deb file:/media/repo/1/ intrepid main restricted
      deb file:/media/repo/2/ intrepid main multiverse restricted
      deb file:/media/repo/3/ intrepid universe
      deb file:/media/repo/4/ intrepid universe
      deb file:/media/repo/5/ intrepid universe
      deb file:/media/repo/6/ intrepid universe
      # apt-get update


    contoh penggunaan repository/install
    # apt-get install k3b nmap apache2
    --> akan install aplikasi k3b untuk bakar-bakar(burn) CD/DVD di linux, nmap untuk port scanning, apache2 untuk webserver
    Baca lanjutannya ...